Contoh Naskah Drama Legenda

Contoh Naskah Drama Legenda - Karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dipertunjukkan oleh aktor, kurang lebih itulah pengertian dari drama secara singkat. Menurut saya pribadi drama adalah sebuah karya sastra yang sangat kompleks. Alur cerita yang bagus yang ditulis dalam bentuk naskah tanpa didukung oleh aktor yang bagus maka drama tersebut telah gagal begitu juga sebaliknya.

Drama sendiri memiliki banyak ragam dan jenisnya dan untuk mengetahui jenis-jenis drama InsyaAllah akan saya share diartikel berikutnya, karena pada artikel ini saya hanya akan memberikan salah satu jenis naskah drama yaitu naskah drama legenda dan berikut di bawah ini contoh teks naskah drama legenda





Lakon Remaja

KARMA





NASKAH DRAMA





KONSEP PEMENTASAN



Drama ini diilhami dari cerita  Legenda Batu Menangis  yang bersal dari Sulawesi Utara, karena kami menganggap bahwa dalam cerita tersebut banyak terdapat nilai – nilai kemanusiaan yang dapat kita tanamkan untuk anak tingkat sekolah dasar, misalnya sikap untuk tidak durhaka terhadap orang tua, sikap untuk tidak berbohong, dan menunjukkan bahwa kasih sayang orang tua tidak akan pernah lekang sampai kapanpun.



Dalam drama ini kami telah melakukan banyak perubahan – perubahan tokoh dari cerita yang sebenarnya dan kami telah memodifikasi cerita ini hingga hampir mirip dengan kisah – kisah kehidupan nyata seperti sekarang ini.



SINOPSIS CERITA

Ada sebuah keluarga sederhana yang tinggal di suatu desa . keluarga tersebut terdiri dari seorang Ibu dan dua orang anaknya yaitu Joko dan Anik . Meskipun hidup dalam keluarga yang sangat sederhana, Joko tingkah laku Joko setiap harinya seperti orang kaya

Tak jarang terjadi pertengkaran dirumah tersebut hanya gara – gara lauk pada saat makan. Namun Ibu Joko dan Anik (kakak Joko) selalu bersabar menghadapi tingkah laku Joko, hal itu dikarenakan Joko merupakan anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga tersebut, apalagi setiap kali beradu mulut Joko selalu mengancam akan pergi dari rumah apabila keinginannya tidak dituruti oleh Ibunya .



Joko mempunyai seorang pacar anak orang kaya yaitu anak juragan sapi dari desa sebelah. Hal tersebut diceritakan Joko terhadap Ibunya . Betapa terkejutnya sang Ibu pada saat Ibunya mendengar dari Joko bahwa dia telah berbohong dengan mengatakan bahwa dia adalah anak orang kaya untuk mendapatkan gadis tersebut . Dan yang lebih menyakitkan lagi Joko menyuruh sang Ibu untuk memanggil Joko tuan pada saat Joko bersama dengan sang kekasih, namun sang Ibu masih dapat bersabar .



Suatu hari pacar Joko meminta Joko untuk melamarnya dan Jokopun menyanggupinya dengan segala syarat yang diajukan oleh sang pacar yaitu Joko harus menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- kepada calon mertuanya . kejadian ini membuat Joko bingung dan kembali Joko mendesak Tbunya untuk menyediakan uang tersebut dalam waktu dua hari. Dan Joko tidak mau tahu bagaimana caranya sampai-sampai Joko menyuruh Ibunya Untuk menjual tanah warisan dari bapaknya . dan lagi-lagi sang Ibu tidak kuasa untuk menolak karena Joko mengancam akan pergi dari rumah apabila keinginannya tidak segera di penuhi



Dan sesuai dengan waktu yang telah disepakati, Jokopun melamar pacarnya dengan memenuhi syarat yang telah diajukan. Pada saat melamar Joko membawa sang Ibu yang telah disuruh untuk mengaku sebagai pembantunya . dan pada saat pelamaran tersebut sang calon mertua Joko bertanya kepada Joko tentang orang tua Joko dan Joko menjawab bahwa orang tua laki-lakinya telah meninggal dunia pada saat Joko masih kecil. Calon mertuanya bertanya kembali tentang Ibu Joko, Joko pun kebingungan untuk menjawab, dan setelah ditanya beberapa kali oleh calon mertuamya maka Jokopun menjawab bawwa Ibunya telah meninggal dunia . seketika itupun Ibu Joko tidak dapat menahan kesabaran lagi dan secara tidak sengaja mengutuk Joko menjadi patung .



ADA SEBUAH KELUARGA YANG TERDIRI DARI SEORAG IBU DAN DUA ORANG ANAKNYA YANG BERNAMA ANIK DAN JOKO. MEREKA HIDUP DALAM KEADAAN YANG SANGAT SEDERHANA .



MBOK (sambil membawa nasi)  

Anik, lauknya bawa kesini, itu tadi yang Mbok letakkan didekat kompor .



ANIK (sambil membawa lauk)  

Iya Mbok  .



MBOK (sambil menata makanan)  

Ayo ditata dulu makanannya setelah itu panggil adikmu Joko, kita sarapan bersama. 



ANIK   

Joko masih mandi, Mbok 



SESAAT KEMUDIAN JOKOPUN DATANG DAN DUDUK DIANTARA MBOK DAN ANIK



JOKO   

Sarapannya apa, Mbok ? 



MBOK   

ya seperti biasanya toh Jok, tahu sama tempe . 



JOKO (dengan suara keras)  

Apa tahu clan tempe lagi kata Mbok ? Aku kan bosan mbok, tiap hari makan tempe dan tahu . Pokoknya aku nggak mau. 



ANIK   

Sudahlah Jok diakan saja . Yang kita punya kan cuma ini . 



JOKO   

Mungkin Mbak bisa makan seperti ini setiap hari, tapi aku nggak bisa Mbak. 



MBOK   

Kamu ini mbokya ngerti toh , Mbok ini kerjanya apa ? Mbokkan Cuma buruh tani . Kamu juga tahu sendiri kalau beberapa hari ini sawahnya kebanjiran. 



JOKO   

Mbokkan bisa cari kerja yang lain, nyuci baju orang kek, jadi buruh pabrik kek, atau yang lainnya . 



MBOK   

Kamu iti gimana toh Jok, memang cari kerja itu gampang.



JOKO   

Ya sudah Aku makan tapi Aku nggak mau kalau besok lauknya tahu dan tempe lagi 

Akhirnya merekapun sarapan bersama. dan tiga puluh menit kemudian ……. 



MBOK   

Anik, tolong piring-piringnya bawa kedalam . 



ANIK   

Baik Mbok 



MBOK   

Jok, Mbok perhatikan pagi-pagi seperti ini kamu sudah rapi , mau kemana ? 



JOKO   

Itu Mbok pacarku mau kesini, Mbok ! 



MBOK  

jadi kamu punya pacar toh . Anak siapa ? 



JOKO   

Itu lho, anaknya juragan sapi dari kampung sebelah. 



MBOK (sambil terkejut) 

Apa ….. ? Kamu pacaran sama anaknya juragan sapi itu. Memang dia mau pacaran sama kamu yang anaknya buruh tani ?



JOKO (bingung) 

ya aku tidak ngomong kalau aku ini anaknya buruh tani . Aku bilang aku adalah anaknya orang kaya. 



MBOK (sambil mengelus dada) 

Astaghfirullah Joko. kenapa kamu berbohong seperti itu ? 



JOKO (dengan nada agak kerat) 

Mbok, aku lakukan ini demi kita Mbok. Memangnya, Mbok nggak senang kalau Mbok punya memantu orang kaya?



MBOK

Ya, Mbok senang punya menantu orang kaya tapi jangan begitu caranya. Nati kalau pacarmu tahu kalau kamu orang miskin bagaimana terus bagaiaman?



JOKO 

Ya, aku ngggak tahu



MBOK   

Kamu itu bagaimana toh Jok?



JOKO  

Oh ya nanti pacarku mau datang ke sini, dan aku mau Mbok jangan memanggil aku anak tapi Mbok harus memanggil aku tuan dan Mbok harus mengaku sebagai pembantuku.



MBOK (terkejut) 

Masya Allah Joko, kamu kok tega sama Mbok, Mbokkan orang tua kamu, masak kau menyuruh Mbok memanggil kamu tuan.



JOKO (Sambil berdiri) 

aku nggak mau tahu pokoknya Mbok harus seperti itu, kalau Mbok nggak lebih baik aku pergi dari sini. Aku sudah bosan hidup sebagai orang miskin, rumah yang sempit dan nggak punya apa-apa



MBOK (sambil memegang tangan Joko)  

Ya sudah , ya sudah nnti kalau pacar kamu datang Mbok akan berpura – pura menjadi pembantu kamu, tapi kamu j angan pergi kamu kan anak laki-laki Mbok satu-satunya . Ya sudah Mbok tinggal ke dapur dulu . 



JOKO MODAR-MANDIR MENANTI KEDATANGAN SANG PACAR DAN SESAAT KEMUDIAN PACAR JOKOPUN DATANG .



ARISKA (dengan nada manja)  

Sayang, tahu nggak aku sudah nunggu lama disana . Untung tadi aku ketemu sama Joni teman kamu. Katanya kamu suruh aku kesini . Ini rumah siapa sich sayang ?



JOKO   

Oh ……….. ini rumah pembantuku, aku kesini menjenguk anaknya yang sedang sakit. 



TIBA-TIBA IBUNYA JOKO KELUAR 



MBOK   

Oh …… ada tamu toh .



ARISKA   

Eh !Dia siapa sayang ?



JOKO   Oh ini ! dia adalah pembantuku yang aku ceritakan tadi 



MBOK  

 Iya, saya adalah pembantu tuan Joko . Tuan kesini menjenguk anak saya yang sedang sakit . 



JOKO   

Oh ya ! sayang kamu mau minum apa ? 



ARISKA   

E…. ada orange jus gak yang ?



JOKO   

Aduh sayang di rumah pembantu masak ada orange j us!



MBOK   

Benar Non! Saya ini kan hanya orang kampungyang ada Cuma air putih.



ARISKA   

Ya udah deh air putih aja.



JOKO   

Cepat Mbok ambilkan!



MBOK   

Baik Tuan.



SETELAH SI MBOK MASUK, JOKO DAN ARISKA BERBINCANG – BINCANG DI DEPAN RUMAH.



ARISKA   

Ngomong – ngomong aku harus duduk di mana?



JOKO   

Di sini aja ya Yang?( Sambil menunjuk tikar)



ARISKA   

Apa??? Masak aku disuruh duduk di tempat yang kotor ini?



JOKO  

Maklumlah Yang, ini kan rumahnya pembantu jadi umtuk sementara duduk di sini aja!



ARISKA   

Ya dah deh kalau begitu.



SI MBOK KELUAR DANGAN MEMBAWA DUA GELAS AIR PUTIH. 



MBOK   

Ini Non airnya, silahkan di minum.



JOKO   

terimakasih Mbok . ya sudah silakan Mbok masuk kedalam . 

Setelah Mbok masuk kedalam, Joko dan Ariska melanjutkan kembali percakapannya.



Ariska   Yang, kita kan sudah lama pacaran. Kapan sayang melamar aku ? Mami sudah sering tanya. 



JOKO (sambil berfikir)  

E… Bagaimana kalau bulan depan ? 



ARISKA   

Tapi Yang, Mami kan mau pergi keluar negeri . 



JOKO   

bagaimana kalau minggu depan ? 



ARISKA   

begini Yang, kata Mami 2 hari lagi Sayang harus melamar aku. 



JOKO (dengan terpaksa jokopun menyetujuinya )  

ya sudah, 2 hari lagi aku melamar kamu. 



ARISKA

Tapi Yang, kata Mami ada syaratnya. 



JOKO   

Apa syaratnya Sayang ? 



ARISKA   

Saat melamar, sayang harus membawa uang sebesar Rp. 20.000.000,-



JOKO (terkejut) 

a…… pa ? dua puluh juta ?



ARISKA   

Sayang kenapa kok terkejut ! uang dua puluh juta kan kecil buat sayang



JOKO (berpura – pura )  

Ah , siapa yang terkejut . kalau hanya uang dua puluh juta itu kecil buat aku . 



ARISKA   

Jadi bagaimana Yang ? Sayang jadi kan melamar aku ?



JOKO   

Ya pasti dong sayang 



ARISKA   

Ya udah ya , aku pulang dulu Yang . Aku masih ada j anj i sama teman – teman mau pergi ke Mall. Da……… (sambil melambaikan tangan)



JOKO (sambil melambaikan tangan)  

hati – hati dijalan ya. 



SETELAH ARISKA PULANG, JOKO MASUK KEDALAM RUMAH DENGAN PERASAAN YANG BINGUNG. MELIHAT JOKO YANG SEPERTI ITU SI MBOK JUGA IKUT BINGUNG.



MBOK  

Ada apa to jok, kok mbok lihat sepertinya kamu bingung sekali ?



JOKO   

Gini mbok, orang tua Ariska minta aku melamar Ariska dua hari lagi



MBOK  

Kamu mau melamar pakai apa jok ? kamu kan belum kerja.



JOKO  

Mamanya Ariska juga minta uang Rp.20 juta buat melamar anaknya. 



MBOK  

Apa??? 20juta??? Kita dapat uang sebesar itu dari mana ? kita kan hanya orang miskin, buat makan saja kita susah. Apalagi 20 juta !



JOKO  

Pokoknya aku gak mau tahu. Dalam dua hari mbok harus menyiapkan uang 20 juta untuk melamar pacarku.



MBOK  

Masyaallah jok, ya gak mungkin toh mbok dapat uang 20juta dalam dua hari.



JOKO  

Tapi kita kan masih punya tanah peninggalan bapak yang ada dibelakang rumah itu mbok.



MBOK  

Jok, itu kan peninggalan bapakmu satu-satunya. Masak kamu tega nyuruh mbok menjualnya.



JOKO  

Sudahlah mbok jual saja. Kalau mbok gak mau jual lebih baik aku pergi saja dari rumah.



MBOK  

Jangan gitu toh nak, kita kan sudah gak punya apa-apa lagi.



JOKO  

Pokoknya aku gak mau tahu, lebih baik aku minggat kalu mbok gak mau menjualnya.



MBOK   

Ya udah jok, nanti mbok pikir-pikir dulu. 



JOKO  

Kalau gitu aku keluar dulu.

Karena mendengar keributan antara mbok dan adiknya, Anikpun keluar. 



ANIK  

Ada apa toh mbok aku dengar dari dalam kok rebut saja.



MBOK  

Adikmu ini lho, katanya dia mau melamar pacarnya dan calon mertuanya minta uang sebesar 20 juta. mbok bingung harus cari uang dimana. Malahan dia nyuruh mbok jual tanah peninggalan bapakmu. 



ANIK  

Terus mbok mau ?.



MBOK  

Lha gimana lagi nik, adikmu ngancam mau minggat dari rumah kalau mbok gak jual tanah. Dia kan anak-anak laki-laki mbok satu-satunya. 



ANIK (dengan nada kesal) 

Mbok sih selalu saja menuruti keinginan joko.



MBOK  

Mbok sudah gak punya cara lagi nik. Mbok bingung ! !.



ANIK  

Ya sudah, terserah mbok saja. Anik masuk dulu mau nyuci piring mbok.

Dengan merasa terpaksa sekali, maka ibu jokopun menjual tanah peninggalan almarhum suaminya. Ibu joko akhirnya pergi kerumah Bu Anis juragan kaya di desanya yang biasa membeli tanah.



BU ANIS  

Jeng…..aku baru beli kalung berlian lho bagus banget !



BU HEFNI  

Iya to bu….., mana aku pengen lihat ! aku kemarin juga baru dibeliin cincin permata sama suamiku dari Korea Selatan.



IBU JOKO  

Permisi Bu Anis….., kulonuwun ?!.



BU ANIS  

Oh …monggo, lho! Bu Joko, mari masuk bu. Silahkan duduk, silahkan bu !.



IBU JOKO  

Iya bu…terimakasih.



BU ANIS  

Kok tumben bu joko. Ada perlu apa ? ndak biasanya loh ibu main kerumah saya….



IBU JOKO  

Oh …iya bu, begini…. maksud kedatangan saya kemari tadi pertama mau silaturrahmi dan yang kedua mau…. anu…..saya dengar ibu bias membeli tanah, dan saya bermaksud akan menawarkan tanah saya dibelakang rumah itu untuk saya jual kepada ibu.



BU ANIS  

Iya ta bu… ibu apa bawa surat-surat tanahnya ?.



IBU JOKO  

Ini bu ! (sambil menyerahkan surat-surat tanah)



BU ANIS  

Iya, saya periksa dulu ya bu ! (memeriksa surat-surat tanah). Terus ibu mau menjual tanah ini berapa bu ?.



IBU JOKO  

Emmm…… kalau Rp.25.000.000 bagaimana bu ?.



BU ANIS  

Kok Rp.25.000.000 to bu! Kalau Rp.18.000.000 bagaimana?.



BU JOKO  

Kok Rp.18.000.000to bu, ya udah kalau Rp.20.000.000 saja bagaimana bu… yang penting jangan kurang dari Rp.20.000.000 ya bu…. bagaimana?.



IBU HEFNI  

Sudahlah jeng…. iya saja !.



IBU ANIS  

Ya sudah bu…baiklah, saya beli Rp.20.000.000. sekarang saya ambilkan uang dulu kedalam ya bu !.



IBU HEFNI   

Bu…. kok tanahnya dijual, memangnya ada keperluan apa to bu! Kelihatannya mendadak sekali!.



BU J OKO   

Hemmm… iya bu, ada keperluan keluarga. Hem…



IBU ANIS (keluar dari kamar)  

Ibu joko, ini uangnya Rp.20.000.000, coba dihitung dulu bu !.



BU JOKO  

Ndak bu…. saya percaya kok sama ibu. Terimakasih….kalau begitu saya pamit dulu ya bu. Terimakasih……..



BU ANIS  

Oh iya bu, kok tergesa-gesa, baiklah bu…. saya juga terimakasih. Nanti kalau saya butuh surat-surat keterangan yang lain bolehkan saya main kerumah ibu ?.



BU JOKO  

Oh iya…. silahkan bu. Ndak apa-apa ! Bu Hefni juga boleh main kegubuk saya yang reot itu. Ya sudah bu… saya pamit dulu, terimakasih. Mari…….. .



BU ANIS  

Iya mari-mari…..hati-hati ya bu !.

Sementara itu, suasana dirumah Ariska pacar Joko begitu sibuk mempersiapkan acara lamaran. Para pembantu sibuk bersih-bersih dan menata rumah. 



YU  

Aduh…..kerja kok terus, sampek coklek pinggangku ini rasanya. Eh nem nem, sini…..tak kasih tahu!. (kemudian duduk)



NEM  

Ada apa to Yu…..kok semangat banget. (sambil meletakkan sapunya dan ikut duduk).



YU   

Eh kamu tahu ndak, non ariska itu hari ini mau dilamar juragan kaya katanya guuuuanteng lho!.



NEM  

Masak sih Yu! Aku kok ndak tau !.



YU  

iya! Kamu ini bagaimana to nem nem, masa sama yang terjadi pada juragan kita kamu ndak tahu? Wong tetangga-tetangga yang beli sayur tadi semua membicarakan itu kok ! katanya sih, wajahnya seperti david Beckham pemain sepak bola itu lho nem.



NEM  

Da….. David Beckham itu sopo to Yu !.



YU  

Gusti allah nem nem, makanya kamu itu j adi orang mbok ya nonton TV. Walau kita pembantu tapi mbok yo yang sedikit modern gitu po’o. kaya aku ini !. (sambil berpose lenggak-lenggok)



IBU ARISKA  

Aduh,duh,duh,duh…… wong disuruh kerja kok ya ngerumpi! Kalian berdua itu piye to Yu, Nem! Ayo coba kamu Nem dah siap pa belum makananya di dapur ?



NEM  

Belum ndoro putri…..(sambil ketakutan)



IBU ARISKA  

Kok belum piye to Nem, lihat ini sudah jam berapa ? calon besanku tuh mau dating. Ayo cepat sana kamu siapkan makanannya! Dan kamu Yu, bersih-bersih didepan sana. Nanti kalau tamunya dating kasih tau saya ya.



YU & NEM  

Inggih ndoro putri……...



IDA  

Ada apa to ma…..kok rebut aja sendiri dari tadi, kok ngomel-ngomel terus ida perhatikan.



IBU ARISKA  

itu loh Yu sama Nem, wong disuruh kerja kok malah ngerumpi.



IDA  

Iya tuh ma, pembantu kita itu senangnya ngegosip melulu. Malah kemarin itu yang namanya Nem itu malah pacaran dipasar. Bukannya beli sayur malah kencan sama tukang ojek di depan itu loh ma.



IBU ARISKA  

Oh iya ida , coba kamu lihat mbakmu dikamar. Dandannya udah selesai apa belum, dari tadi dandan kok belum selesai juga. Ayo sana…..



IDA  

Iya-iya ma…..(sambil agak sewot)



ARISKA   

Mama…..aduh mamaaku udah kelihatan lebih cantik belum ma? Tu bajuku…. antingku juga bagus kan ma?



IBU ARISKA  

Iya-iya…. anak mama cuuanntik sekali, memang sudah saatnya dilamar. Mbakmu cantik kan ida ? .



IDA  

Iya cantik!. (sambil cemberut karena sewot & iri)



YU  

Maaf ndoro putri……. diluar tamunya sudah datang.



IBU ARISKA  

Kamu itu piye to yu, kalau tamunya datang ya disuruh masuk to ! ayo cepat suruh masuk !.



YU  

Inggih…inggih ndoro putri, inggih! Setelah tamunya masuk…….



ARISKA  

Sayang……. kamu sudah datang ya. Kami semua udah lama nunggu kamu, kok telat sihhh….



JOKO  

Iya sayang maaf…… maklum Surabaya, macet!.

Ariska  Oh…. begitu. oh ya ma ini loh yang namanya joko pacarnya riska.



IBU ARISKA  

Oh…. ini to yang namanya nak jojko, silahkan duduk nak joko! (sambil berjabat tangan kemudian menyilahkan tamunya duduk) , lho, ini siapa nakjoko?.

Joko  Ehmm…ini..ini pembantu saya ma...



ARISKA  

Iya ma, ini pembantunya sayang joko yang Riska ceritakan kemarin waktu anaknya sakit. Mama masih ingat kan ?.



IBU ARISKA  

Ohh…. iya mama inget.



JOKO  

Iya ma…..betul sekali. Ma, maksud kedatangan saya kemari mau melamar Riska ma… .



IBU ARISKA  

Oh… iya. Ibu sih ndak apa-apa, tapi apa kamu sudah membawa persyaratannya?.



JOKO  

Iya sudah…ini ma! (sambil meminta uang kepada ibunya yang disuruh berpura-pura jadi pembantunya lalu menyerahkannya kepada calon mertuanya)



IBU ARISKA  

Sebentar ibu hitung dulu ya nak! …..aduh, udah wis ibu percaya. Ayo ida kamu saja yang hitung dikamar mama.



IDA  

Iya ma.. . !. Ibu Ariska  Yu… Nem… ! Yu & Nem Inggih ndoro putri….



IBU ARISKA  

ayo kamu buatkan minum 3 jus jeruk dan camilannnya bawa kesini ya. Cepat!



YU & NEM  

kok 3 ndoro, terus yang itu bagaimana?(sambil menunjuk pada ibunya joko)



IBU ARISKA  

udah cepet sana! Kalau disuruh itu gak usah banyak Tanya-tanya! Yu & Nem Inggih ndoro..



IBU ARISKA  

Oh iya…orang tuanya nak joko kemana? Kok ndak ikut, mama kira mereka ikut. Kok malah pembantunya yang diajak.



JOKO  

Oh…. papa saya sudah meninggal ma… ! Ibu Ariska  Oh sudah meninggal, maaf ya nak joko!



YU DAN NEM MASUK KERUANG TAMU SAMBIL MEMBAWA MINUMAN DAN CAMILAN. KEMUDIAN IBU ARISKA, ARISKA DAN JOKO MENIKMATI HIDANGAN YANG DISAJIKAN SEMENTARA IBU JOKO DIBIARKAN DUDUK DILANTAI TANPA MENIKAMTI APAPUN JUGA.



IBU ARISKA  

Lalu mamanya nak joko sekarang dimana?



JOKO  

Ehm…. mama …mama …(sambil melihat ibunya dengan bingung), mama saya juga sudah meninggal ma…



IBU JOKO (langsung berdiri dan menghadap pada joko) 

joko! Joko anakkku! Mbok masih sehat dan sekarang masih berdiri di hadapanmu kamu bilang mbok sudah meninggal. Astaghfirullah…joko. Aku mbokmu joko, yang mengandung kamu, melahirkan kamu dan sekarang dihadapanmu kamu bilang sudah mati joko !



ARISKA (saat joko kebingungan) 

sebentar…. sayang ini siapa sich! Kamu bilang pembantu kamu, tapi kok dia bilang dia ini ibunya kamu. Lalu yang benar yang mana?



JOKO  

Tenang sayang ….yang benar ini bukan ibuku tapi pembantuku. Dan ibuku sudah meninggal.



IBU JOKO  

Durhaka kamu joko !ini balasan kamu joko. Aku mbokmu joko!



JOKO  

Enak saja !kamu bilang kamu ini ibuku ? (sambil mendorong ibunya hingga jatuh tersungkur kelantai)



IBU JOKO (sambil berusaha berdiri dan membelakangi Joko) 

Durhaka kamu joko! benar-benar kamu anak durhaka! Ini balasan kamu pada ibumu sendiri ?daripada mbok melihat anak seperti kamu lebih baik mbok melihat patung !»



JOKO (tiba-tiba saja joko terjatuh dan kakinya tidak bias digerakkan) 

Aduh kakiku! mbok…mbok…ampun mbok…ampun, maafkan joko mbok…. 



ARISKA (sambil menangis melihat joko) 

Ada apa sayang, kamu kenapa? Kakimu kenapa ?ma …ini bagaimana ma…?



IBU ARISKA 

sudahlah nak…mama juga nggak tahu



IBU JOKO 

Sekarang kamu mau mengakui aku sebagai mbokmu dihadapan mereka ! sekarang kamu mau! (sambil marah karena sakit hati)



JOKO (sambil memohon-mohon)

Ampun mbok…ampun!



IBU JOKO   

Tidak joko, ibu tidak akan memaafkan kamu. Ibu sudah terlanjur sakit hati! Ini memang karma yang harus kamu terima!



DAN AKHIRNYA JOKOPUN MENJADI PATUNG.



IBU JOKO (berbalik menghadap Joko)  

Jok , Jok, Jok kamu kenapa nak! Ayo bicaralah pada ibu , ya Allah Joko ! mengapa kamu jadi seperti ini nak? astaghfirullah apa yang telah aku katakan, aku telah mengutuk anakku sendiri.



DAN IBU JOKOPUN HANYA DAPAT BERSIMPUH MENANGIS MENYAKSIKAN ANAKNYA YANG MENJADI PATUNG





SELESAI

Related Posts: